<$BlogRSDUrl$>

Internet, Amien Rais dan Kampanye Presiden 2004

Friday, October 03, 2003

HARI 21 : Rabu, 1 Oktober 2003
Siapa konsultan politiknya Amien Rais ? Kirim e-mail ke kantor pusat DPP PAN, kembali hasilnya membingungkan. Amien Rais mendapat gelar Kanjeng Pangeran (KP) dari Kraton Solo, juga mengunjungi pencipta lagu Gesang. Siapa saja artis-artis pendukung PAN ?



(1) SIAPA KONSULTAN POLITIK AMIEN RAIS ? SIAPA KARL ROVE ?
Bush's Brain: How Karl Rove Made George W. Bush Presidential, adalah buku karya James Moore (Author), James C. Moore, Wayne Slater. Diterbitkan oleh John Wiley & Sons (Februari 2003). Hardcover: 400 halaman. ; ISBN: 0471423270.

Karl Rove adalah konsultan politik, otak jenius di balik kemenangan George W. Bush, yang disebutkan sebagai “politisi ogah-ogahan”, hingga mampu tampil di kursi Gedung Putih. Bahkan Rove yang lama menggalang persahabatan pribadi dengan keluarga Bush, disebutkan “Tanpa kehadiran Karl Rove, maka tidak akan ada Presiden George W. Bush”, tulis Shawn Carkonen dalam tinjauan bukunya di situs Amazon.com.

Adakah konsultan politik yang kini juga bekerja untuk suksesnya Pak Amien Rais ?



(2) E-MAIL DPP PAN, MENGAPA MEMBINGUNGKAN ?
Pagi-pagi, saya mendapatkan dari adik saya yang aktivis PAN Wonogiri, Kartu Lebaran 1421 H dan Tahun Baru 2001 berlogokan PAN. Pada bagian dalam tertera foto dan alamat pengirimnya, Mayjen TNI (Purn) Ali Amran Sidik yang menjabat Anggota Majelis Penasehat DPP PAN. Di bagian luarnya, selain data alamat sekretariat DPP PAN di Jl. Ampera Raya No. 18A, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, juga tertera alamat e-mailnya : dpp-pan@rad.net.id.

Siang harinya, saya mencoba mengirim e-mail lagi. Saya tujukan lagi kepada DR. Bambang Sudibyo, tetapi kali ini dengan alamat e-mail DPP PAN tadi. Isinya hampir sama dengan e-mail kemarin, 30/9/2003. Sungguh mengejutkan, e-mail itu tidak tembus. Penjelasannya, e-mail itu tidak dikenal.

(3) AMIEN RAIS, HIGH MEDIA PROFILE
“He is a skilled orator with a high media profile, gaining prominence for his vocal opposition to former President Suharto in 1997 and for challenging Suharto in 1998”, demikian tulis situs web BBC (31/7/2001) mengenai Amien Rais.

Keunggulan Amien Rais sebagai “high profile media”, kemarin kembali menunjukkan kelasnya. Surat kabar Suara Merdeka, mewartakan judul, “Beskapan, Amien Rais kunjungi Gesang”. Kebetulan esok harinya, 1/10, adalah hari ulang tahun pencipta lagu “Bengawan Solo” yang legendaris itu. Dalam silaturahmi di Gg. II, Kampung Kemlayan, Singosaren, Solo, Amien Rais telah memberikan tali asih sebesar 20 juta rupiah kepada Gesang.

Berita menarik lainnya, tentu saja ihwal penganugerahan gelar Kanjeng Pangeran (KP) dari SIKS Paku Buwono XII kepada Amien Rais, Akbar Tanjung, A.M. Fatwa, Wiranto, dan tokoh lainnya. Dibanding tokoh lainnya, foto Amien Rais lebih jauh mencolok dalam liputan media.

(4) SIAPA SAJA ARTIS PAN ?
Koran Jawapos (30/9) meributkan siapa saja artis-artis yang akan terjun dalam kampanye mendatang. Konon Sofia Latjuba mau gabung PDIP, Dhani Dewa dikabarkan jadi andalan PKB, lalu Golkar konon bakal dikerubungi Puput Novel, Nurul Arifin, Reni Jayusman, Camelia Malik dan Titiek Puspa. Kemudian menurut Wakil Sekjen DPP PAN, Muhamad Nadjib, PAN akan dibela oleh penyanyi Franky Sahilatua dan ustadzah kondang Lutfiah Sungkar.




HARI 20 : Selasa, 30 September 2003
Kirim e-mail (di bawah) kepada DR. Bambang Sudibyo, Manajer Kampanye “Amien Rais for President 2004”. Plus artikelku, perbandingan antara John F. Kerry (salah satu kandidat Presiden AS di Pemilu 2004 dari Partai Demokrat, senator asal Massachusetts) dan Amien Rais dalam memanfaatkan Internet sebagai senjatanya dalam berkampanye.




E-MAIL KE MANAJER KAMPANYE “AMIEN RAIS FOR PRESIDENT 2004”
Karena aku terus saja kesulitan mengirimkan e-mail ke kantor The Amien Rais Center (redaksi@m-amienrais.com), aku mencobanya melalui e-mail Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, tempat Bapak Bambang Sudibyo mengajar. Aku kirim malam ini, sekitar jam 20.10.


Wonogiri, 30 September 2003

Kepada Yth.
Bapak DR. Bambang Sudibyo
Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
Selaku Manajer Kampanye “Amien Rais for President 2004”
Di Yogyakarta


Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera. Semoga Bapak Bambang Sudibyo akan selalu dinaungi keberhasilan selaku manajer kampanye Bapak Amien Rais pada hari-hari mendatang. Saya sebagai simpatisan PAN dan dalam rangka ikut menunjang sukses misi Bapak, bersama ini ingin memberikan usulan kreatif.

Merujuk penjelasan Bapak Amien Rais (Kompas, 28/9) bahwa hasil pengumpulan dana di Yogyakarta sebesar 12 milyar rupiah akan dibelikan sekitar 3,6 juta kaus, ijinkanlah saya memberikan usulan : selain gambar diri Pak Amien, logo PAN, sebaiknyalah dalam kaus itu nanti juga dicantumkan URL/alamat situs web The Amien Rais Center/ARC (www.m-amienrais.com).

Pencantuman alamat situs pernah dilakukan warga Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat berdemo di Kedubes AS, yaitu pada spanduk besar mereka yang mencolok (Kompas, 15/9). Menurut saya, warga PKS sedikit lebih maju dibanding PAN dalam mengeksploitasi Internet sebagai sarana kampanye politik.

Dengan pencantuman URL situs ARC di jutaan kaus itu, maka nantinya simpatisan PAN dan pemilih lainnya dibukakan akses untuk mengetahui lebih lanjut dan komprehensif tentang PAN dan Pak Amien, sehingga berpeluang munculnya dialog (Internet adalah media interaktif !) yang bermanfaat bagi kesemua fihak dalam upaya menyukseskan misi Pak Amien Rais sebagai Presiden RI 2004. Tentu saja, menurut hemat saya, situs ARC itu harus terlebih dahulu banyak dilakukan pembenahan sehingga eksistensinya lebih bertenaga dan hot sesuai karakter media berbasis digital.

Untuk menunjang hal di atas, saya telah meluncurkan situs weblog di Internet. Namanya Amien Membolos ! (http://amienrais.blogspot.com), berisi interaksi dan masukan kritis agar PAN dan Pak Amien benar-benar dan serius memanfaatkan raksasa dahsyat yang bernama Internet itu. Juga di bawah ini saya sertakan artikel saya, perbandingan antara kandidat John F. Kerry vs Amien Rais dalam memanfaatkan Internet sebagai senjata mendukung keberhasilan kampanye mereka. Semoga bermanfaat. Terima kasih untuk atensi Bapak.
Wassalamu alaikum Wr.Wb.


Hormat saya,
Bambang Haryanto
E-mail : humorline (at)plasa.com



LAMPIRAN


KAMPANYE PRESIDEN YANG LOYO DI INTERNET
*Kasus situs John Kerry Vs situs Amien Rais

Oleh : Bambang Haryanto


Selamat datang di situs web saya, tetapi ini bukan situs web milik saya sendiri. Ini juga situs web milik Anda dan membukakan peluang bagi Anda untuk melakukan perubahan untuk tanah air kita dan menjadikan Amerika kembali berada pada jalurnya dengan memensiunkan George W. Bush, serta memilih arah yang benar untuk negara yang sama-sama kita cintai ini !

Itulah ucapan selamat datang yang simpatik dari John F. Kerry, senator Partai Demokrat dari Massachusetts yang kandidat presiden di Pemilu 2004, dalam situs web resminya (www.johnkerry.com). Sungguh ucapan kampanye politik yang hebat. Juga sekaligus kampanye pemanfaatan Internet yang juga hebat. Tidak ayal, radio BBC London dalam siarannya pernah memuji situs web milik John Kerry ini berhasil menjadi salah satu senjata media andalannya berkampanye berjuang menuju Gedung Putih 2004. Ucapannya bahwa situs webnya tersebut bukan hanya miliknya sendiri semata, dapat ditunjukkkan, antara lain, dengan tersajinya link untuk situs web tak resminya, fasilitas chat dan puluhan blog, yaitu situs web pribadi berisikan jurnal atau catatan harian para pendukung John Kerry di Internet.

Situs web blog mereka itu antara lain seperti arizonaforkerry, AZ4Kerry, CAforKerry2004, cbusforkerry, DCforKerry2004, Democrats-only, fairfaxforkerry, GeorgiaforKerry, johnkerry4president, johnkerrycutthebush2004, tnwomenforkerry, sampai veteransforkerry Riuhnya para blogger (penulis buku harian) untuk situs web John Kerry itu kemudian mencuatkan kejadian unik dan kreatif ketika dukungannya tidak hanya berhenti pada sekedar kata-kata di dunia maya. Dua orang blogger setianya, bernama Tom AZ dari Arizona dan Mark dari Iowa memutuskan berlomba saat mendukung tim baseball favoritnya dan sekaligus mendukung gerakan pengumpulan dana Satu Juta Dollar Melalui Internet Bagi John Kerry yang akan ditutup akhir September 2003. Caranya : ketika tim baseball Arizona State Sun Devils dukungan Tom AZ bertanding melawan tim Hawkeyes dari Iowa yang didukung Mark, keduanya sepakat menghimpun uang dua dollar untuk didonasikan kepada John Kerry bagi setiap angka perolehan yang dihasilkan oleh tim yang didukungnya dalam pertandingan tersebut !

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa dalam situs webnya John Kerry membuka peluang dan akses kepada para konstituennya agar bisa saling curhat, saling ngerumpi dan saling berinteraksi, dalam mendukung kampanyenya di Internet. Tim suksesnya menyadari bahwa kampanye yang bermediakan Internet menjadi jauh lebih efektif dan semakin bertenaga apabila justru tidak lagi dijalankan secara monolitis, secara terpusat, berpendekatan dari atas ke bawah, melainkan justru digerakkan secara dinamis menurut norma media Internet sebagai media yang egaliter, yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Di sinilah terselip pesan politik yang luhur, bahwa keberhasilan kandidat dalam memanfaatkan Internet untuk kampanyenya justru harus memberi peluang konstituennya untuk bersuara dan para tokoh itu pun harus pula membuka lebar-lebar telinganya untuk menyerap aspirasi dan suara rakyatnya.

Bagaimana di Indonesia ? Pemahaman tim suksesnya John Kerry yang cerdas terhadap karakter media Internet sebagai media kampanye, rupanya belum mampu menulari para cyberwarrior atau pengelola situs Internet untuk kampanye politik menghadapi Pemilu 2004 di negeri kita ini. Sebagai sekedar ilustrasi, situs web kampanyenya salah satu kandidat presiden , Amien Rais (www.m-amienrais.com) yang dikelola oleh pabrik ide dan dapur think tank-nya, The Amien Rais Center (ARC), menarik untuk dijadikan sebagai kajian perbandingan.

Menurut hemat saya, selain masih kurang elegan pada visualnya, nampak banyak clutter karena beragam tampilan font yang riuh, situs web kampanye tokoh utama Partai Amanat Nasional (PAN) ini tidak ubahnya baru mengalihkan media cetak ke dalam bentuk digital. Dikelola secara terpusat dan monolitis. Pemahaman terhadap Internet yang mendasari eksekusi situs webnya baru bertumpu pada pentingnya isi (content), tetapi belum menyuruk ke dalam wacana yang lebih esensial, yaitu mengenai pentingnya konteks (context) media Internet.

Pengelola situs web ARC nampak kuat berasumsi bahwa para peselancar, surfer, datang menjelajahi situs webnya semata-mata untuk membaca berita-berita terbaru, walau suguhannya juga kurang komprehensif, mengenai Amien Rais. Situs webnya kemudian tak ubahnya dikelola seperti koran, sepertinya pelit atau tidak menyadari bahwa medium berupa bits itu murah dan berlimpah, sehingga mengakibatkan peluang para surfer atau simpatisannya untuk menjadi bagian dari isi situs web ARC secara signifikan, teramat minimal. Paling-paling hanya berpeluang memberikan komentar untuk sesuatu berita atau ikut jajak pendapat, yang tak ubahnya seperti menulis di kolom surat pembaca (letter to the editor) di media cetak. Tidak ada pula link untuk beragam situs tak resmi atau blog yang sealiran (malahan situs DPW PAN Yogya sudah lama tewas !).

Bahkan dalam kolom Interaktif situs web ARC ini justru banyak pertanyaan menarik yang diajukan pengunjung untuk sang kandidat presiden, tetapi tetap tidak ada balasan secuil pun dari Pak Amien Rais sendiri. Kondisi ini selain pengingkaran terhadap nama kolom bersangkutan, juga merupakan dosa besar untuk media berbasis Internet yang memang berkarakter interaktif tersebut.

Situs web ARC berpeluang tampil sepenuh tenaga apabila didukung pemahaman terhadap Internet dalam konteks yang tepat. Gregory P. Gerdy, pakar Internet dari Dow Jones, dikutip dalam bukunya Mary J. Cronin (ed.), The Internet Strategy Handbook : Lessons from the New Frontier of Business (Harvard Business School Press, 1996), menegaskan bahwa situs web merombak proses penerbitan yang selama ini ada. Dalam penerbitan cetak tradisional, aktivitas penciptaan informasi, produksi, distribusi dan konsumsi informasi terjadi secara terpisah-pisah. Tetapi dalam situs web, semua proses itu menjadi satu dalam sebuah sistem.

Perubahan konteks maha vital seperti inilah yang tidak disadari oleh para pengelola situs web ARC. Masih ada waktu untuk berubah dan direvisi. Pengelolanya sebaiknya mampu mereguk ilham dari eksekusi situs web John Kerry, di mana menonjol pergeseran paradigma yang jelas dari budaya media cetak ke media berbasis digital. Pergeseran besar itu telah diejawantahkan dengan eksekusi tatkala para konstituen John Kerry justru dibukakan peluang lebar-lebar untuk menjadi tokoh berita, sumber berita, sekaligus wartawan dan juga kontributor isi bagi situs web bersangkutan.

Hal ini sebenarnya bukan pula resep yang baru. Situs web toko buku terkenal, Amazon.com, menjadi toko buku maya yang mampu terus mengundang kunjungan, karena menempuh hal serupa. Para pencinta buku dari penjuru dunia dihimbau oleh pengelola Amazon.com agar tak segan meninggalkan pendapat, menuliskan resensi atas sesuatu buku yang telah ia baca di situs tersebut, juga diminta untuk menyebarluaskannya kepada para kenalannya. Himpunan pendapat dan resensi itu semakin hari semakin bertambah, semakin kaya, sehingga makin memberi kemanfaatan bagi komunitas maya Amazon.com secara keseluruhan.

David Lytel, otak di balik pembangunan situs web Gedung Putih di era kepresidenan Bill Clinton dan kini mengelola situs independen Democrats Online (Time Digital, 11/11/1996 : hal. 13) menegaskan, Internet kurang mencocoki sebagai sarana komunikasi langsung antara kandidat dengan para pemilih seperti eksekusi tampilan situs web ARC selama ini. Menurutnya, Internet berpeluang sebagai sarana kampanye yang efektif apabila diperlakukan sebagai wahana bagi para pemilih untuk mengartikulasikan gagasan, aksi dan sarana menggalang gerakan dengan saling terkoordinasi dengan para pemilih lainnya. Jadi melalui Internet mereka membentuk komunitas maya, sehingga Internet merupakan sarana komunikasi gethok tular (word of mouth) yang diperkuat secara digital dan bukan merupakan perpanjangan kampanye secara membayar melalui media massa. Sebab pemilih bersandar kepada laporan pers dan dari komunikasi gethok tular ketika memutuskan untuk memilih seseorang. Komunikasi antarwarga adalah media paling efektif untuk mengubah isi benak khalayak, dan Internet merupakan media andal untuk itu !, tegas David Lytel.

Amien Rais, Gus Dur, Megawati, Nurcholish Madjid, Sri Sultan HB X, Surya Paloh, dan kandidat presiden RI lainnya, apabila Anda ingin berhasil memanfaatkan Internet sebagai senjata kampanye Anda, dengan belajar dari situs webnya John Kerry tadi, ingatlah sekali lagi, bahwa satu kunci terampuhnya adalah : biarkan rakyat bicara dan dengarkan aspirasi mereka . Atau kah kemampuan Internet sebagai corong aspirasi rakyat yang dahsyat ini yang justru membuat ketakutan pada diri mereka ?

Bambang Haryanto, konsultan komunikasi. Penulis buku Hari-Hari Sepakbola Indonesia Mati (dalam pertimbangan penerbit). Pemegang rekor MURI sebagai Pencetus Hari Suporter Nasional 12 Juli. Alumnus Universitas Indonesia. E-mail : humorline (at)plasa.com





HARI 19 : Senin, 29 September 2003
Hari peluncuran weblogku “AMIEN MEMBOLOS ! : INTERNET, AMIEN RAIS DAN KAMPANYE PRESIDEN 2004”, dengan alamat, http://amienrais.blogspot.com.


Catatan :
“Anybody can make history. Only a great man can write it.”. Siapa pun dapat menciptakan sejarah. Hanya orang besar sajalah yang dapat menuliskannya. Itulah pendapat penyair dan dramawan Inggris-Irlandia, Oscar Wilde (1854–1900 ).

Pendapat Oscar Wilde yang hebat.
Tetapi keinginanku untuk menulis, dan hasilnya ditayangkan dalam weblog ini, bukanlah didorong oleh ambisi atau cita-cita untuk menjadi orang besar. Semuanya itu bersumber dari kegemaran : kegemaran untuk menulis, mengkomunikasikan gagasan, sekaligus untuk memperoleh kesehatan rohani karena mampu mengeluarkan uneg-uneg, ide, gagasan, dan sejenisnya dalam merespons sesuatu situasi atau peristiwa.

Situs weblog ini mengambil judul plesetan dari lagu anak-anak lawas, “Amrin Membolos” dan diubah secara kreatif menjadi “Amien Membolos ”. Mengapa “Amien Membolos ?” Karena weblog ini ingin mencatat dan memberikan gambaran betapa seorang kandidat presiden yang tokoh reformasi, menurut pandangan saya, telah “membolos” dalam memanfaatkan Internet secara masif untuk menggalang dan berkomunikasi dengan konstituennya demi memenangkan kursi presiden RI di Pemilu 2004.

Dari catatan di hari pertama, Anda dapat menyimak pengalaman saya mengenai betapa sulitnya hanya untuk mengirimkan e-mail kepada media dan institusi think tank-nya Amien Rais tersebut. Pengalaman yang sungguh berharga !


Situs weblog ini merupakan weblog saya yang ketiga.
Sebelumnya adalah “SUPORTER INDONESIA” (http://suporter.blogspot.com) dan “POETRYSOLO” (http://poetrysolo.blogspot.com). Suporter Indonesia menghimpun catatan saya sebagai salah satu suporter sepakbola Indonesia. Sedang PoetrySolo adalah embrio, antoloji puisi anak-anak di Internet.

This page is powered by Blogger. Isn't yours?